Search

Senin, 06 Januari 2020

Sketsaku

Januari 06, 2020 1 Comments
   Sketsa adalah gambar yang kasar dan ringan atau gambaran garis besarnya saja dari suatu gambar atau lukisan yang belum selesai. Atau sketsa dapat diartikan juga sebagai rencana dari suatu gambar atau lukisan yang akan dibuat.
Sketsa sifatnya sementara yang biasanya dibuat dikertas maupun dikanvas. Jadi dapat dikatakan bahwa membuat sketsa sebelum menggambar merupakan kegiatan yang mendasar dan sangat penting untuk melatih keterampilan, serta untuk meminimalisir kesalahan.

Berikut ini adalah kumpulan dari beberapa tugas sketsa 










Typografi ku "Font Putik"

Januari 06, 2020 0 Comments

Rupa huruf tanpa kait

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Serif-SansSerif.jpg
Dalam tipografihuruf tanpa kait atau huruf nirkait (bahasa Inggris: sans-serif) adalah jenis huruf yang tidak memiliki kait pada bagian ujung strokes. kata sans, yang berasal dari bahasa Prancis, memiliki arti tanpa, sedangkan serif adalah bagian yang berbentuk kait di ujung strokes. Rupa huruf sans-serif dalam beberapa literatur tipografi juga sering disebut "Grotesque" (dalam bahasa Jerman "grotesk") atau "Gothic".
Huruf tanpa kait mulai populer pada awal abad ke-20, saat ini huruf tanpa kait sering digunakan sebagai teks pada penggunaan digital dan tampilan di layar komputer, karena tingkat legibility dan keterbacaan yang cukup tinggi dibandingkan dengan huruf berkait. Pada penggunaan digital dan layar komputer resolusi rendah, kait pada huruf berkaitsering tampak hilang ataupun terlalu besar, sehingga menggangu tingkat legibility dan keterbacaan.

Klasifikasi rupa huruf tanpa kait

Berdasarkan bentuk rupa hurufnya, huruf tanpa kait dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kelompok huruf tanpa kait



Galeri Nirmana Ku

Januari 06, 2020 0 Comments
 Berikut Ini Adalah beberapa kumpulan dari tugas mata kuliah nirmana
dari bab titik hingga gempal. dan warna



Nirmana Ruang & Bidang





Nirmana Titik Garis Ruang dan Gempal








Nirmana Titik & Garis

1. Titik
Titik merupakan unsur seni rupa dua dimensi yang paling esensial atau dasar. Dengan sebuah titik, seseorang bisa mengembangkan menjadi garis atau bahkan bidang. Dalam sebuah gambar misalnya, awalnya ialah titik dan berakhir di titik pula.

2. Garis


   Garis Merupakan gabungan atu sambungan dari titik. • Menurut Menurut jenisnya jenisnya, garis dapat dibedakan dibedakan menjadi menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putusputus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah  berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur. Menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi dua: a. Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung. b. Garis semu, merupakan merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang. 







NIRMANA WARNA



Jumat, 03 Januari 2020

10 Peluang Atau Prospek Kerja Desain Komunikasi Visual Dan Gajinya

Januari 03, 2020 0 Comments

Bagi Kamu lulusan Desain Komunikasi Visual yang bingung untuk memilih bidang pekerjaan yang sesuai, tidak usah khawatir, karena sebenarnya ada beberapa prospek kerja desain komunikasi visual yang bisa dicoba. Apa saja prospek kerjanya? Ini dia beberapa diantaranya :

1. Web Desainer
Jasa Web Desainer belakangan ini sangat populer. Kamu bisa bekerja menjadi seorang freelancer atau karyawan kantoran. Banyaknya web online membuat bidang ini begitu populer.
Dengan bantuan seorang web desainer, para klien akan memiliki sebuah website sendiri dengan tampilan yang oke dan menarik. Paling tidak Kamu akan meraih sekitar 3 juta per bulan. Prospek kerja desain komunikasi visual satu ini cukup menjanjikan.

2. Visual Desainer
Bekerja dalam bidang ini Kamu akan meraih sekitar 3 juta rupiah per bulan. Bagi Kamu yang memiliki keahlian dalam visual desainer bisa memanfaatkan peluang ini.

3. Graphic Desainer
Pendapatan yang bisa seorang graphic desainer dapatkan berkisar 3 juta per bulan sama dengan jenis kerja desain komunikasi visual lainnya. Kamu tertarik mencobanya?
4. Ilustrator
Jasa seorang ilustrator juga memegang peranan yang amat penting. Dengan bantuan seorang ilustrator kita akan mudah melihat ilustrasi sebuah rancangan. Setidaknya Kamu akan meraih sekitar 3 atau 4 jutaan per bulan.
5. Creative Director
Tugas Cretaive Director ini seperti seorang pengarah yang mengarahkan karyawannya agar dapat memenuhi target serta kriteria yang diberikan oleh konsumennya. Gaji yang akan diperoleh sekitar 5 juta atau lebih per bulannya.
6. Art Director
Tugasnya yaitu sebagai pengarah di bidang seni pada sebuah acara. Gaji yang akan Kamu terima sekitar 4 juta per bulan.
7. Freelance Desainer

Pekerjaan ini sangat cocok untuk Kamu yang memang tidak menyukai pekerjaan yang terikat oleh waktu. Selain Kamu dapat menyesuaikan jadwal kerja. Penghasilan yang Kamu peroleh juga akan lebih tinggi dan bervariasi tergantung dari banyaknya job yang diterima dari klien.
Belakangan ini banyak perusahaan yang menyewa jasa dari seorang Freelance desainer dalam rangka untuk penghematan biaya. Kamu bisa mendapatkan kurang lebih sampai tiga juta per bulan.
8. Mobile Desain
Bekerja di bidang ini tentu akan membutuhkan keahlian yang mumpuni. Kamu bisa mendapatkan gaji sampai 5 juta atau lebih.
9. Fotografer
Bagi Kamu lulusan DKV atau Desain komunikasi visusl yang memang memiliki bakat tambahan di bidang fotografi. Maka, jadi seorang fotografer adalah pilihan yang bisa dicoba.
Kamu dapat mengedit maupun memperindah hasil jepretan dengan ilmu yang didapatkan selama kuliah. Gaji yang akan diperoleh sekitar 4 juta per projek.

10. Animator
Menjadi seorang animator adalah salah satu pilihan yang tepat. Banyaknya kartun yang menjamur juga semakin membuka kesempatan bagi para animator muda untuk berkarya. Apalagi kartun adalah tontonan yang diminati dan disaksikan oleh banyak orang.
Menjadi seorang animator adalah salah satu pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Semakin populer animasi yang dibuat otomatis akan semakin tinggi bayarannya. Apalagi jika perhitungannya dilakukan per-detik. Paling tidak Kamu akan meraih sekitar 4 juta per bulan.
Nah, itulah bebeberapa jenis prospek kerja desain komunikasi visual yang bisa ditekuni oleh Kamu yang memiliki ijazah jurusan tersebut. Dunia yang semakin berkembang ke arah digital juga sangat mendukung sehingga membuka peluangmu lebih lebar lagi.

5 Hal Yang Dipelajari Mahasiswa DKV, Wajib Jago Gambar Gak Sih?

Januari 03, 2020 0 Comments


Desain Komunikasi Visual (DKV) menjadi salah satu program studi yang banyak diincar selama beberapa tahun terakhir. Peluang kerja lulusannya semakin luas, mengingat komunikasi visual kini memegang peran penting di berbagai aspek kehidupan.
Identik dengan hal-hal berbau artistik, sebenarnya apa saja, sih yang dipelajari mahasiswa DKV? Gak cuma soal bisa menggambar, lho. Yuk, simak kelima kompetensi dasar para mahasiswa DKV berikut ini.

1. Versi mutakhir dari program studi Desain Grafis

5 Hal yang Dipelajari Mahasiswa DKV, Wajib Jago Gambar Gak sih?mashable.com
Prodi DKV adalah versi mutakhir dari Desain Grafis. Jika Desain Grafis hanya fokus pada karya visual 2D di media cetak, DKV merambah versi 3D dan visual bergerak yang kini lebih luas cakupannya.
Hampir semua perguruan tinggi kini sudah mengganti nama prodi Desain Grafis menjadi Desain Komunikasi Visual. Prodi ini gak hanya cocok buat calon mahasiswa yang punya minat tinggi pada dunia seni saja, lho.
Kamu yang terampil di bidang fotografi, videografi, dan mahir mengoperasikan software desain grafis juga cocok masuk ke prodi ini. Kamu bisa memoles keahlianmu jadi makin baik.

2. Menggabungkan ilmu komunikasi dengan unsur estetika

5 Hal yang Dipelajari Mahasiswa DKV, Wajib Jago Gambar Gak sih?Pexels/Negative Space
Pada dasarnya DKV adalah cabang ilmu komunikasi. Jika masih banyak orang di luar sana menganggap mahasiswa DKV harus jago menggambar, anggapan ini perlu diluruskan.
DKV bukan hanya soal seni visual saja, tapi menggabungkan ilmu komunikasi dengan unsur estetika. Bagaimana sebuah karya visual mampu menyampaikan pesan dengan tepat sasaran.
Sebelum diubah namanya menjadi DKV dari Desain Grafis, prodi ini lebih dulu dikenal sebagai Jurusan Periklanan. Mahasiswa dan lulusan DKV dibekali dengan kemampuan visual branding, mempublikasikan suatu ide atau proyek lewat karya visual.

3. Memahami unsur-unsur visual


5 Hal yang Dipelajari Mahasiswa DKV, Wajib Jago Gambar Gak sih?
ecoworld.vn
Jangan dikira mudah, unsur visual ada banyak komponennya seperti warna, tekstur, bentuk, huruf, ruang, paduan dari kelimanya, dan masih banyak lagi.
Unsur-unsur tersebut akan diolah menjadi banyak bentuk mulai dari foto, video, logo, ilustrasi, hingga desain website. Ini sebabnya orang-orang DKV makin banyak dicari, kebutuhan iklan dan publikasi meningkat pesat di era media sosial.
4. Mempelajari dasar-dasar visual publikasi
5 Hal yang Dipelajari Mahasiswa DKV, Wajib Jago Gambar Gak sih?Pexels/Rawpixel
Gak cukup mahir menghasilkan karya visual saja, kuliah di prodi DKV juga akan mengajarkan dasar-dasar visual publikasi. Sebuah karya harus memuat pesan yang informatif secara efektif. Dibalut dengan kreativitas, karya visual jadi punya fungsi komunikatif bagi pemirsanya.

5. Menyusun strategi visual branding

5 Hal yang Dipelajari Mahasiswa DKV, Wajib Jago Gambar Gak sih?Pexels/Rawpixel
Jika dasar-dasar menghasilkan karya visual dan publikasinya sudah dipelajari, biar tepat sasaran dibutuhkan yang namanya strategi. Ada mata kuliah tentang bahasa rupa dan narasi visual yang wajib dipelajari mahasiswa DKV.
Tujuannya agar visual branding yang dihasilkan bisa memuat informasi secara efektif dan komunikatif. Seperti saat membuat video iklan untuk baju muslim wanita misalnya, memilih model, lokasi pengambilan video, dan menyusun adegan adalah beberapa contoh bahasa rupa.
Simpelnya, bahasa rupa adalah cerita atau pesan yang disampaikan sebuah lewat seni visual. Jadi orang yang menyaksikannya bisa menangkap apa yang dimaksud oleh karya tersebut, tanpa perlu diberi petunjuk khusus atau disertai percakapan. Seru, kan?
Kelima poin di atas menggambarkan serunya perkuliahan di prodi DKV secara garis besar. Gimana, bikin kamu tertarik gak?

PERKEMBANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DI INDONESIA

Januari 03, 2020 0 Comments





      Desain komunikasi visual yang biasa disingkat DKV merupakan istilah penggambaran untuk proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau menyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. DKV erat kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda, gambar, lambang, simbol, tipografi, ilustrasi dan warna yang kemuanya berkaitan dengan indera penglihatan.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan seefektif mungkin. Pada awalnya, desain grafis diterapkan untuk media media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Seiring dengan perkembangan jaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Pada masa globalisasi ini, perkembangan desain saat ini cukup berkembang pesat di indonesia,karena seiring dengan berkembangnya teknologiyang semakin canggih pula, misalnya saja saja ditinjau dari segi desain-desainyang sudah ada terutama desain multimedia dan banyaknya software-software yang sangat mendukung dalam perkembangan desain pada saat ini, maka dari itu studio mana pun ‘dituntut’ bisa mengerjakan pekerjaan apa pun, klien datang dengan pekerjaan mulai dari desain logo sampai kepada ilustrasi sampul kaset, desainer bak superman atau superwoman. Studio grafis tidak punya pilihan lain supaya bertahan hidup.
Perkembangan yang sangat pesat dapat dilihat dari mulai banyaknya software-software yang mendukung dalam pengerjaan desain terutama desain yang membutuhkan bantuan multimedia. dan salah satunya adalah desain komunikasi visual yang sangat membutuhkan bantuan bantuan software yang dapat menunjang pekerjaan dalam desain komunikasi visual. karena banyaknya software software yang menunjang dalam dunia desain komunikasi visual, bisa dikatakan perkembangan desain di Indonesia cukup pesat. saat ini juga desain komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai sarana identifikasi, sarana informasi dan instruksi dan sebagai sarana prestasi dan promosi.
Seperti contohnya beberapa software yang menunjang dalam desain komunikasi visual adalah Adobe InDesign CS2. Adobe InDesign CS2 adalah sebuah inofasi yang sangat berguna bagi seorang Designer grafis dalam melayout atau untuk membuat publikasi.InDesign CS2 menyediakan beragam tool canggih serta fasilitas-fasilitas menarik yang akan membantu anda membuat publikasi menawan. untuk sekedar informasi saja program ini cukup mudah untuk dipelajari karena merupakan pengembangan dari software – software yang sudah ada di dalam mendesign. Oleh sebab itu dengan adanya InDesign CS2 dapat memformat karakter dan paragraf, memanipulasi gambar, membuat berbagai macam efek, menggunakan beberapa halaman master pada sebuah dokumen, membuat transparasi, mencetak halaman siap, melakukan proses separasi, dan lain-lain. tetapi dalam sebuah software pasti memeiliki kekurangan, begitu pula dengan InDesign CS2 yang juga memiliki kekurangan.
Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Indonesia sangat terpengaruh oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi

Rabu, 01 Januari 2020

Sejarah DKV

Januari 01, 2020 0 Comments

Sejarah dan Perkembangan Desain Grafis Dunia

Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah titik atau garis yang berhubungan dengan cetak mencetak. Jadi dengan demikian Desain Grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus atau sangat berguna dalam bidang gambar. 

Kemudian merujuk dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

Kata Desain Grafis pertama kali digunakan pada tahun 1922 di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins, seorang desainer buku Amerika.  Raffe's Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dianggap sebagai buku pertama yang menggunakan istilah Desain Grafis pada judulnya The signage in the London Underground adalah contoh desain klasik pada abad modern yang menggunakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916. 

Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet melihat seni yang berorientasi individu tidak ada gunanya bagi Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, perangkat teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll. Jan Tschichold merumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928 dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus,Herbert Bayer and Laszlo Moholy-Nagy, and El Lissitzky adalah tipografer yang berpengaruh besar dalam ilmu desain grafis yang kita kenal sekarang ini. Mereka mempelopori teknik produksi yang digunakan sepanjang abad ke 20. Pada tahun-tahun berikutnya desain grafis mendapat banyak pengakuan dan mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan akan desain grafis meningkat pesat, terutama untuk periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar pada desain di Amerika. Nama- nama yang terkenal diantaranya Adrian Frutiger(desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand(yang dari akhir 1930-an sampai kematiannya pada tahun 1996 menggunakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya padaiklan dan desain logo.

Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa. Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau disebut “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”

Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”. Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene.

Sejarah awal
Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain). Tulisan/ aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar. Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi. Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis.
Lambang/ aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu, dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman buku.
Grafika
Grafika adalah segala cara pengungkapan dan perwujudan dalam bentuk huruf, tanda, dan gambar yang diperbanyak melalui proses percetakan guna disampaikan kepada khalayak. Contohnya adalah: foto, gambar/drawing, Line Art, grafik, diagram,angka, simbol, desain geometris, peta, gambar  dan lain-lain. Seringkali dalam bentuk kombinasi teks, ilustrasi.
Dalam bahasa Indonesia, kata “grafis” sering dikaitkan dengan seni grafis (printmaking) dan desain grafis.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain).

Seni disain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipogrfi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.
Perancang grafis atau sering disebut dengan desainer Grafis (bahasa Inggris: Graphic Designer) adalah profesi yang menciptakan ilustrasi,tipogrfi, fotografi, atau grafis motion. Seorang desainer grafis menciptakan karya untuk penerbit, media cetak dan elektronik, seperti brosur dan mengiklankan produk. Mereka bertanggung jawab untuk sebuah tampilan agar tampak menarik, yang bisa diaplikasikan dalam berbagai bentuk materi promosi yang berkaitan dengan produk dan publik.
Banyak sekali software-software yang digunakan dalam dunia Desain Grafis diantaranya adalah : Adobe photoshop, corel draw, ilustlator dan lain sebagainya… sehingga seorang Desainer Grafis dapat memilih software andalannya dalam mengerjakan project Designnya.
Sejarah Perkembangan
(1398-1468)
penemuan teknologi mesin cetak tahun 1447, menyerupai desain Rhineland(Jerman) untuk menghasilkan anggur. merupakan penemuan revolusioner untuk memproduksi buku secara massal dan low cost.
(1851)The Great Exhibition - Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober 1851,pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain, dalam bangunan yang disebut dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.
(1892)
Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec
Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap ras manusia.
(1910)
Modernisme - Symbol terkuat dari kejayan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan ´bahasa mesin´, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan ´estetika mesin´.

(1916)
Dadaisme - Dadaism membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.

(1916)
De Stijl - De Stijl adalah suatu seni dan pergerakan disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat kuat, menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi asimetris

(1918)
Constructivism - Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920, yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan object geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan moderen melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur dalam blok asimetris.
(1919)
Bauhaus - dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Dunia Pertama, dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.

(1928-1930)
Gill Sans - Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis huruf sans serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris lemah gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great versatility).

(1931)
Harry Beck - Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.

(1950s)
International Style - didasarkan pada prinsip revolusioner tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan pribadi.

(1951)
Helvetica - Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia. Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.

(1960)
Psychedelia and Pop Art - Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta eksemplar.

(1984)
Émigré - Majalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai suatu forum untuk eksperimen tipografi.
Dari berbagai sumber
http://www.pixelldesign.com/artikel/208-sejarah-dan-perkembangan-desain-grafis-dunia-.html

Pengertian Tipografi dan Menurut Para Ahli

Januari 01, 2020 0 Comments




Pengertian Tipografi, Jenis, Fungsi, Klasifikasi, Menurut Para Ahli dan Contoh : adalah suatu kesenian dan tekhnik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal


Pengertian Tipografi

Tipografi adalah suatu kesenian dan tekhnik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Sejarah Tipografi

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.

Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph.Bentuk bahasa ini dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.

Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya.Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Tipografi berasal dari bahasa Yunani yaitu typos (mould, impression, shape) dan graphein (writing, carving). Tipografi merupakan seni dan teknik dalam menyeleksi dan mengatur font type, point size, line lengths, line leading, character spacing, dan word spacing untuk ditampilkan dalam suatu aplikasi media. Tujuan daripada tipografi untuk (1) Meningkatkan dan mengoptimalkan “nilai untuk dibaca”; (2) Menciptakan hubungan yang kontekstual; (3) Memberikan informasi yang berarti dan menunjukkan hierarki; (4) Menciptakan kesadaran & menunjukkan keberadaan; serta (5) Mengkomunikasikan emosi.

Tipografi harus diseleksi dan digunakan dengan “sepantasnya”. Kita sebagai manusia berkomunikasi melalui apa yang kita lakukan dan yang tidak kita lakukan. Oleh karena itu, Tipografi merupakan tool serba guna untuk menyampaikan informasi. Selain mengkomunikasikan makna sesungguhnya, typography juga menyampaikan: Asal (origin), Tujuan (objective), Sikon/lingkungan (environment), dan Waktu saat itu (point in time).

Dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai ‘visual language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat.Tipografi adalah salah satu sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat dibaca.Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat.Secara tidak sadar manusia selalu berhubungan dengan tipografi setiap hari, setiap saat. Pada merek dagang komputer yang kita gunakan, koran atau majalah yang kita baca, label pakaian yang kita kenakan, dan masih banyak lagi. Hampir semua hal yang berhubungan dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur tipografi di dalamnya.Kurangnya perhatian pada tipografi dapat mempengaruhi desain yang indah menjadi kurang atau tidak komunikatif.

Untuk membuat desain yang indah dan berkomunikasi, tipografi tidak dapat dipisahkan dari elemen desain.Dalam membuat perencanaan suatu karya desain, keberadaan elemen tipografi sudah harus selalu diperhitungkan karena dapat mempengaruhi susunan hirarki dan keseimbangan karya desain tersebut.Pengertian tipografi yang sebenarnya adalah ilmu yang mempelajari bentuk huruf; dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain.Huruf ‘O’, contohnya, tidak saja terbaca sebagai huruf ‘O’, tetapi juga terbaca sebagai bentuk lingkaran yang mempengaruhi bidang suatu karya desain.Dimana dan bagaimana seorang desainer meletakan huruf ‘O’ tersebut dapat mempengaruhi legibilitas dan keseimbangan karya desain tersebut.

Sebagai seorang visual komunikator, desainer komunikasi visual harus dapat membaca dan mengartikan bentuk atau gambaran.Dalam perannya sebagai tipografer, seorang desainer harus dapat mengetahui bentuk type yang bagaimana yang dapat menunjang arah desain dan meramalkan reaksi daripada pengamatnya.Bentuk huruf italic dengan warna emas, misalnya, sangat baik untuk digunakan pada sampul buku roman, dan sebaliknya bentuk huruf roman, san serif, bold, sangat cocok untuk poster-poster politik.

Tipografi Menurut Para Ahli

  • Menurut Danton Sihombing

Danton Sihombing ( Anggota DGI. 2001:58 ) Tipografi merupakan representasu visual dari sebuah bentuk komunikasi adalah sifat verbal dan prperti visual dan efektif.

  • Menurut Roy Brewer

Roy Brewer (1971) dalam buku “Pengantar Tipografi” “Tipografi dapat memiliki arti luas, yang meliputi penataan dan pola halaman, atau cetakan atau dalam arti yang lebih sempit hanya mencakup pemilihan, pengaturan, dan berbagai hal yang berkaitan dengan pengaturan jalur pengaturan huruf (set), tidak termasuk ilustrasi dan elemen lainnya, bukan surat di halaman dicetak “. (Sudiana, 2001: 2).

  • Menurut Dendi Sudiana

Dendi Sudiana (2001:1) dalam buku “Pengantar Tipografi” Gambar adalah elemen grafis yang paling mudah dibaca. Tetapi melalui kata-kata yang terdiri dari huruf oleh huruflah memandu pemahaman pembaca pesan atau ide. (Sudiana, 2001: 1).

  • Menurut Stanley Marrison

“Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang / spasi, dan menata/menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Tipografi merupakan cara hema tuntuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi tujuan utama.”

  • Menurut  Manuale Typographicum

Typography can defined an art of selected right type printing in accordance with specific purpose ; of so arranging the letter, distributing the space and controlling the type as to aid maximum-the-reader’s.
Dari pengertian diatas, memberikan penjelasan bahwa tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan-membaca-semaksimal-mungkin.

Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, huruf tak pernah lepas dari kehidupan keseharian. Hampir setiap bangsa di dunia menggunakannya sebagai sarana komunikasi. Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglyphe pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena-khusus.

Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad ke-8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf-Romawi.

Jenis Tipografi

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Jenis huruf yang ribuan buah karya para type designer sebaiknya perlu dikenali oleh setiap ahli tipografi. Tugas untuk menghafal yang begitu banyak tersebut merupakan pekerjaan yang tidak mungkin. Agar memudahkan mengenal terhadap berbagai jenis huruf, maka perlu adanya penggolongan atau pengelompokan huruf. Bila diperhatikan dari bentuk struktur gambar huruf dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu kelompok Serif, Sans Serif, dan Fantasi.

Jenis Huruf Serif

Serif adalah garis tipis yang ada pada ujung kaki atau lengan huruf. Jenis kelompok huruf Serif berarti kelompok huruf yang memiliki kaki dan lengan huruf. Bila diperhatikan kelompok jenis ini terdirid ari tiga gaya yaitu huruf Roman, huruf Bodoni, dan huruf Egyption.
  • Huruf Roman

Huruf Roman atau Romawi adalah perbedaan antara tebal tipis tidak terlalu banyak. Kaitkaitannya beralih dengan laras   melandai) dari batang hurufnya. Huruf-huruf dari kelompok ini dapat dibaca dengan lancar dan sangat sesuai untuk pekerjaan yang halus atau seni dengan teks formal.

Kelompok gaya Roman atau Romawi ini terbagi menjadi dua golongan, yaitu :
o Roman gaya lama (oldstyle-romans)
Wajah huruf yang bertolak pada aksara Romawi awal, seperti yang terukir pada tiang ganggun di Roma sebagai persembahan kepada Kaisar Trajan. Beberapa ahli huruf berpendapat bahwa Roman jenis ini adalah huruf yang terindah dan paling mudah dibaca. Jenis huruf yang termasuk keluarga Romawi gaya lama ini adalah Caslon dan Garamond.

o Roman Peralihan (transitional romans)
Wajah huruf ini merupakan jenis huruf Romawi yang memiliki ciri peralihan dari gaya lama ke modern. Jenis huruf ini penampilannya lebih ringan daripada gaya lama,  namun tidak terlalu mekanis bila dibandingkan dengan gaya modern. Jenis huruf yang termasuk Roman peralihan ini antara lain Baskerville, Time Roman, Book Antiqua dan lain-lain.

  • Huruf Bodoni

Huruf Bodoni adalah huruf yang mempunyai ketebalan dan ketipisan sangat jelas. Jenis huruf ini merupakan jenis modern yang gambar hurufnya memperlihatkan perbedaan yang menyolok antara kaitan dengan batang huruf.
Kaitan-kaitannya merupakan garis lurus atau lengkung dan halus yang sesuai untuk cetakan buku. Kesan tampak tegas dimiliki oleh kelompok huruf ini, karena bobot hurut yang seakanakan berat bila diukur dengan bidang yang dimiliki. Jenis huruf ini antara lain; huruf Craw Modern, Bodoni, Didot, Modern 20, Normandia, Fat Tace, Stamp, Bodnoff, Estella, Alexuss Heavy, dan sebagainya.

  • Huruf Egyption

Huruf Egyption adalah huruf yang tidak adanya perbedaan antara tebal tipisnya badan dan kaki. Kaitan-kaitannya sama tebal dengan huruf pokoknya atau badannya namun tampak serasi. Walaupun huruf jenis ini mempunyai kaki  dan lengan, namun dalam segi  komunikasi sangat mudah dilihat dan jelas. Ciri pokok dari jenis huruf ini tampaknya menyerupai karakteristik konstruksi Piramide di Mesir.
Jenis huruf ini antara lain; Egyption, Stymie, Atlas, Beton, Clarendon, Play Bill, Leter Gothic, Courier New dan sebagainya.  Huruf berkait papak  ini biasa digunakan sebagai judul suatu periklanan media cetak.

Jenis Huruf Sans Serif

Huruf Sans Serif adalah huruf yang tidak mempunyai kaki dan lengan huruf. Perbedaan antara tebal dan tipisnya boleh dikatakan tidak ada. Kesan jenis huruf ini sangat sesuai dengan pekerjaan halus yang memberi kesan sederhana, tidak ramai namun tetap manis. Pada komunikasi visual, jenis huruf tanpa kait ini berhasil menarik perhatian banyak orang terutama tampilan pada wajah judul. Jenis huruf yang termasuk tanpa kait ini adalah: Mercator, Gill Sans, Univers, Futura, Helvetica, Gothic, Announce, Antique, Eurostile, USA Black, Erie, Lucida Sans dan sebagainya.

Jenis Huruf Fantasi

Huruf Fantasi merupakan huruf yang penuh lekak-lekuk seperti tunas menjalar. Jenis huruf ini sering dipergunakan untuk hiasan pada kata atau kalimat yang berfungsi sebagai memperegas atau menarik perhatian pembaca. Dalam penampilannya, jenis huruf ini tidak huruf kapital semua, karena bila tampil dengan huruf kapital semua akan megganggu dalam penglihatan atau kelihatan kaku dan sulit dibaca.

Huruf Fantasi dalam percetakan sering dipakai untuk membuat surat undangan karena diambil dari sifat kelembutan hurufnya. Penyampaian informasi dan kounikasi lewat berita yang disamaikan dengan jenis huruf ini dimaksudkan agar gaya yang disampaikan tampak halus, sopan dan akrab. Jenis huruf yang sering dipakai antara lain: Script, Astral, Bottleneck, Mistral, Ringet, Data, Calliope, Neon, Neosrept, Letter Orness, Jim Crow, Lucia Shadow, Domino, Pinto, Inline, Lincoin, lucida Black Letter, English Wd dan sebagainya.

  • DIDOT
    Didot adalah nama keluarga dari seniman Prancis yang berkiprah di bidang percetakan dan publikasi. Telah dihasilkan karya-karya yang sangat berarti dalam sejarah seni dan teknologi percetakan melalui keluarga seniman tersebut.
  • Francois Didot (1689 – 1757)
    Pada tahun 1713, dia membuka usaha keluarga yang bergerak di bidang percetakan dan perancangan huruf (type founder) dan hingga tahun 2006, perusahaan ini masih beroperasi di Paris dengan nama Firmin-Didot et Cie.
  • Francois Ambroise Didot (1730 – 1804)
    Putra dari Francois Didot yang pertama kali menemukan cara mengukur huruf menggunakan satuan point, 1 point sama dengan 1/72 inch. Hingga saat ini system tersebut paling dominan dalam pengukuran huruf.
  • Pierre Didot (1761 – 1853)
    Putra sulung Ambroise Didot menciptakan ornament-ornamen versi cetak klasik yang popular dengan nama Luovre Edition.
  • Firmin Didot (1764 – 1836)
    Putra Francois Ambroise yang lain, Firmin Didot, menemukan proses pembuatan plat cetak yang dicor (Guttenberg menemukan huruf timah yang dicor). Dia juga mendesain huruf yang diberi nama Didot.
  • Giambattista Bodoni (1740 – 1813)
    Seorang ahli cetak dan perancang huruf dari Italia, Giambattista Bodoni, diangkat oleh The Duke of Parma untuk memimpin perusahaan percetakannya. Bodoni bertugas menjadi pengawas saat perusahaan percetakannya menggarap order sebuah penerbitan dalam edisi sangat mewah dari karya Homer’s Illiad serta karya-karya klasik lainnya. Dia juga mencetak edisi peringatan dari Lord Prayer (tembang puji-pujian) yang dicetak dalam 155 bahasa. Bodoni dikenal sebagai desainer modern yang pertama dengan karyanya berupa Roman Style dengan nama Bodoni Book. Huruf yang didesain pada tahun 1798 adalah desain yang memiliki kontras antara bagian stroke yang tebal dan tipis, juga bentuk serif yang lurus.
  • Aldus Manutius (1450 – 1515)
    Seorang ahli di bidang percetakan. Pada tahun 1490, dengan dukungan dana dari Prince of Carpi, ia mendirikan sebuah perusahaan percetakan di Venice untuk menerbitkan naskah-naskah dalam bahasa Latin Klasik dan Yunani berbentuk buku berukuran kecil yang kemudian kita kenal sebagai buku saku hingga kini. Pada tahun 1500 ia menciptakan huruf miring yang kemudian kita kita sebut Italic (karena berasal dari seorang ahli dari Italia). Huruf italic ini awalnya lebih ramping dibandingkan huruf roman biasa.
    Penemuan tersebut menurunkan harga buku sehingga lebih murah jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.Namun setelah segala sesuatu berkembang, factor penghematan dalam pemakaian space untuk huruf tidak lagi menjadi factor yang dominan.Orang-orang yang bergerak di bidang percetakan menemukan kelemahan dalam penggunaan body text dengan menggunakan huruf italic karena jenis huruf ini lebih sulit dibaca dibandingkan huruf roman.
  • William Caslon (1692 – 1766)
    Seorang typefounder Inggris.Dia memulai karirnya di London sebagai pengukir (engraver) cetak. Selanjutnya ia membuka perusahaan yang khusus memproduksi karya huruf (typefoundary) yang sangat memperhatikan sifat eligibility (kejelasan), readability (keterbacaan), serta simplicity (kesederhanaan bentuk huruf). Hasil karya itu memungkinkan penggunaan huruf cetak berukuran lebih kecil sehingga satu halaman mampu memuat lebih banyak teks.
  • Frederic William Goudy (1865 – 1947)
    Ia berasal dari Amerika Serikat dan memulai bisnis di bidang akuntan. Tahun 1895, ketika pindah ke Chicago, ia bekerja di bidang percetakan dan mulai merancang huruf. Ia mulai mendirikan perusahaannya sendiri dan menamainya Village Press di Park Ridge, Illinois tahun 1903. Oleh karena bisnisnya berkembang, ia pindah ke New York pada 1906, dan meneruskan usahanya di sana. Dua tahun kemudian ia berhasil memiliki rumah di daerah Marlboro, New York. Di sini usahanya semakin berkembang.Ia mendesain lebih dari 100 typeface baru. Di antaranya yang masih poluler hingga saat ini adalah Camelot, Forum, Goudy, Goudy Old Style, Kennerley, Titling, dan Village.Ia menerima penghargaan di bidang Graphic Art, termasuk di antaranya medali emas dari Institute of Graphic Arts dan American Institute of Architecs. Ia juga menulis beberapa buku di antaranya A Half Century of Type Design and Typography 1895 – 1945.
  • Eric Gill (1882 – 1940)
    Nama yang sesungguhnya adalah Gill (Arthur) Eric Rowton.Dia adalah seorang type designer dan penulis asal Inggris.Ia membuat ukiran baru yang ikut dipamerkan di sebuah pameran di London pada tahun 1911. Dua tahun kemudian dia bergabung dengan sebuah Gereja Katolik Roma.Dalam periode tersebut Eric Gill melahirkan karya ukiran yang sangat bagus berupa salib bergambar Yesus yang hingga kini terpasang di London’s Westminster Cathedral.Pekerjaan itu selesai pada tahun 1918. Karya ukiran lain dipasang di War Memorial Universitas Leeds yang dibuat pada 1922 – 1923.
    Eric Gill memulai karir sebagai pencipta huruf sejak tahun 1925 dengan menghasilkan huruf Perpetua dan tahun 1927 menghasilkan Gill Sans Serif.Keduanya menjadi huruf yang tetap digemari hingga kini.Gill Sans adalah satu dari 10 font yang paling sering dipakai.

Modern Style

Meskipun namanya, “modern” jenis huruf ini juga dikenal sebagai Didone, bukanlah hal baru.  Pada abad kedelapan belas perbaikan dan perubahan kualitas kertas dan juga digabungkan dengan metode percetakan yang baru membuat beberapa perubahan font dan terciptanya beberapa tipografi baru.
Modern adalah istilah yang digunakan untuk mengkategorikan font dibuat pada saat itu atau dalam gaya saat itu. Font modern dikenali oleh tipis, serif horisontal panjang, dan yang jelas tebal / transisi tipis di stroke.Tarikan garinya adalah vertikal, tidak ada yang miring pada huruf.
Mereka cenderung terlihat sangat terstruktur dan dapat dianggap dingin.Karena itu, font modern dapat terlihat benar-benar eye-catching dan sangat elegan pada ukuran besar. Mereka tidak cocok untuk sejumlah besar tubuh teks, baik di web atau di cetak. Ketika digunakan untuk body copy di media cetak, efek yang disebut “menyilaukan” terjadi, garis tebal menjadi sangat menonjol sedangkan garis tipis hampir menghilang. Yang terbaik untuk menjaga mereka untuk judul dan sub-judul.Anda tidak dapat menggunakan jenis huruf yang modern terlalu sering, tetapi sebagai seorang desainer itu bagus untuk dapat memilih dan mengenali kategori font.

Sejarah
Salah satu jenis modern font yang terkenal adalah Bodoni yang di ciptakan oleh Giambattista Bodoni pada tahun 1798.Typefacenya diuraikan sebagai Didone modern.Bodoni mengikuti ide dari John Baskerville, seperti yang ditemukan dalam jenis pencetakan Baskerville yang kontras dan stroke meningkat, lebih vertikal, dan Uppercase. Bodoni memiliki karir yang panjang tentang desain, meskipun desain ini kemudian sah disebut “modern”, desain sebelumnya adalah “transisi”. Diantara versi digital, ada dua contoh yang bagus tentang periode sebelumnya, sebelumnya transisis: Sumner Stone’s ITC Bodoni, and Günther Lange’s “Bodoni Old Face” for Berthold. Bodoni mengagumi karya John Baskerville dan mempelajari secara rinci jenis desain pendiri Perancis Pierre Simon Fournier dan Firmin Didot. Meskipun ia menarik inspirasi dari karya para desainer diatas Didot, Bodoni menemukan gaya sendiri untuk tipografinya yang bisa di terima oleh dunia percetakan.

Slab Serif (Egyptian)

Kelompok huruf Slab Serif ditandai dengan serif yang tebal bahkan sangat tebal.Masa kemunculan jenis huruf ini bervariasi dan ikut menandai kemunculan huruf-huruf yang berfungsi lebih tepat sebagai penarik perhatian, yaitu sebagai Header.

Slab Serif  Muncul sekitar abad 19, kelompok bergaya Slab Serif awalnya  digunakan sebagai display type untuk menarik perhatian pembaca  poster iklan dan flier. Disebut juga Egyptian karena bentuknya yang  berkesan berat dan horisontal, mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir Kuno.

Dikenal dengan sebutan lain sebagai Slab Serif (abad ke-19) karena Sirip/ Kait dan garisnya memiliki ketebalan yang sama, jika dilihat seperti papan. Font ini telah dikenal sebagai “Antique” dan “Egyptian” dan beberapa nama keluarga dari jenis font ini mencerminkan pengaruh Mesir: Kairo, Karnak, Memphis, dll. Serif slab sangat baik digunakan untuk membuat judul namun tidak baik untuk keterbacaan bila digunakan sebagai body copy.

Jenis font Slab Serif diantaranya adalah:
  1. Beton,
  2. Aachen,
  3. Calvert,
  4. Lubalin Graph,
  5. Memphis,
  6. Rockwell,
  7. Serifa,
  8. Clarendon,
  9. Stymie, dll.

SanS Serif

Jenis huruf berciri Sans Serif (yang artinya: tanpa serif) mulai muncul tahun 1816 sebagai  display type  dan sangat tidak populer di masyarakat karena pada saat itu dianggap tidak trendi sehingga dinamakan Grotesque, yang artinya lucu atau aneh. Contohnya Akzidenz- Grotesk.  Sans Serif  mulai populer pada awal abad 20, saat para desainer mencari bentuk-bentuk ekspresi baru yang mewakili sikap penolakan terhadap nilai-nilai lama, yaitu pengkotakan masyarakat dalam kelas-kelas tertentu. Gerakan yang disebut dengan Modern Art Movement  ini mulai menghapus dekorasi dan hiasan berlebihan pada desain, yang pada saat itu dianggap menyimbolkan golongan kaya dan penguasa.

Sans Serif dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu  Grotesque, Geometric, Humanist  Sans Serif  yang muncul sebelum abad 20 masuk dalam golongan  Grotesque.  Contoh: Helvetica, Univers, Akzidenz Grotesk. Geometric Sans Serif memiliki bentuk yang geometris mendekati bentuk-bentuk dasar/basic shapes (segi empat, segi tiga, lingkaran). Mengekspresikan masyarakat industri dan mekanis.  Sedangkan huruf humanis berkesan lebih natural dibandingkan dengan grotesque dan geometric.

Terdapat tiga ciri utama dari huruf sans serif, yaitu:
  1. Garis melengkung berbentuk square atau persegi.
  2. Terdapat perbedaan kontras yang halus.
  3. Bentuk mendekati penekanan ke arah garis vertikal.
Sans Serif memiliki keunikan dengan ciri bentuk huruf tanpa sirip atau serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini  adalah modern, kontemporer dan efisien.

Old Style

Huruf cetak timah yang ditemukan oleh Johann Guttenberg pada tahun 1440 merupakan tonggak sejarah tipografi yang sangat berarti.Bahkan dikatakan bahwa Guttenberg adalah Bapak Desain Grafis. Setelah era itu, huruf-huruf latin yang kita pergunakan mulai diciptakan satu demi satu. Hingga kini telah ada jutaan jenis font digital. Tokoh-tokoh tipografi terkenal dalam sejarah yang perlu kita kenal di antaranya adalah Didot, Herbert Bayer, Giambattista Bodoni, Aldus Manutius, William Caslon, Theodore Low De Vinne, Robert Estienne, Frederic William Goudy, El Markovich Lissitzky, William Morris, Eric Rowton Gill, dan Stanley Morrison.

Fungsi Kejelasan dan Klasifikasi

Kejelasan bentuk huruf dan Keterbacaan

Kejelasan bentuk huruf (keterbacaan) adalah tingkat mata kemudahan untuk mengenali karakter / huruf / artikel tanpa kerumitan. Ini dapat ditentukan dengan:
  • Desain surat kompleksitas, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
  • Penggunaan warna
  • Analis melihat frekuensi huruf dalam kehidupan sehari-hari

Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf saat membaca, yang dipengaruhi oleh:
  1. Jenis huruf
  2. Ukuran
  3. Pengaturan, termasuk aliran, jarak, kerning, keselarasan, dan sebagainya
  4. Warna kontras terhadap latar belakang

Klasifikasi Rupa Huruf

Dalam beberapa literatur tipografi, font dapat golongannya dalam beberapa klasifikasi, yang berguna untuk memudahkan mengidentifikasi jenis huruf. Berdasarkan klasifikasi umum dan sering digunakan, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, jenis huruf yang diklasifikasikan menjadi:

  1. Blackletter / Old English / Textura
  2. Humanis / Venetian, berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia.
  3. Old Style, Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type.
  4. Transitional, Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean.
  5. Modern / Didone, Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang zaman Modern.
  6. Slab serif / Egytian Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
  7. Sans-serif / Rupa huruf tanpa kait
  8. Display / dekoratif, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang besar.
  9. Script dan cursive, bentuknya menyerupai handwriting – tulisan tangan manusia. Script, hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.
  10. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
  11. Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
  12. Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Contoh Tipografi

Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad ke-8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf-Romawi.

Perkembangan tipgrafi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan-oleh-James-Craig,-antara-lain-sbb-:

  • Roman
Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

  • Egyptian
Egyptian
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar-dan-stabil.

  • Sans.Serif
Sans.Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

  • Script
Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

  • Miscellaneous
Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

  • Legibility
Legibility
Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca dengan mudah. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping, overlapping, dan lain sebagainya, yang dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas dari pada suatu huruf. Untuk menghindari haliini, maka seorang desainer harus mengenal dan mengertikarakter dari pada bentuk suatu huruf dengan baik. Selainitu, penggunaan huruf yang mempunyai karakter yang sama dalam suatu kata dapat juga menyebabkan kata tersebut tidak terbaca dengan tepat.

  • Readability
Readability
Readability adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf lain sehingga terlihat jelas. Khususnya spasiantar huruf, jarak antar huruf tersebut tidak dapat diukur secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan. Ketidak tepatan menggunakan spasi dan mengurangi kemudahan membaca suatu keterangan yang membuat informasi yang disampaikan pada suatu desain komunikasi visual terkesan kurang jelas. Huruf – huruf yang digunakan mungkin sudah cukup legible, tetapi apabila pembaca merasa kurang dapat membaca tekster sebut dengan lancar, maka teks tersebut dapat dikatakan tidak readible. Pada papan iklan, penggunaan spasi yang kurang tepat sehingga mengurangi kemudahan pengamat dalam membaca informasi dapat mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak seluruhnya ditangkap oleh pengamat. Apabila hal ini terjadi, maka dapat dikatakan bahwa karya desain komunikasi visual tersebut gagal karena kurang komunikatif. Kerapatan dan kerenggangan teks dalam suatu desain juga dapat mempengaruhi keseimbangan desain. Teks yang spasinya sangat rapat akan terasa menguasai bidang void dalam suatu bentuk, sedangkan teks yang berjarak sangat jauhakan terasa lebih sepertitekstur.

  • Clarity
Clarity
Clarity adalah yaitu kemampuan huruf – huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan di mengerti oleh target pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapat dimengerti oleh pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity adalah visual hierarchy, warna, pemilihan type, dan lain – lain.